Posted by: atakeo | April 9, 2011

BAHAGIA DALAM SUKSES DAN KEGAGALAN

Kalau dibilang gagal, kadang-kadang saya anggap aku gagal. Ya, saya gagal. Pernah menghadap seorang dosen pembimbing Von Magnis Suseno dengan program untuk mengambil Sarjana Filsafat Politik. Tetapi ternyata hanya hangat sebentar lalu segera suam,dingin dan mengering  seperti tahi ayam. Ketika  mendapat pekerjaan dan penghasilan yang relative baik, saya ingin belajar Administrasi Niaga. Saya pikir dengan latar belakang pendidikan akadedmis dan merenangi laut kehidupan bisnis, saya bisa menulis buku.  Seperti niat sarjana filsafat politik yang layu sebelum berkembang, belajar ilmu administrasi niaga putus di jalan. Saya mengunjungi seorang teman saya seorang pegawai pajak, teman kuliah ilmu administrasi niaga. Dia menyodorkan kartu nama dengan gelar doctor. Berkali-kali saya seperti menyesali mangapa waktu saya terbuang begitu saja. Katanya dia menyelesaikan studi di Australia. Hati saya tersentak. Dia adalah teman kuliah sambil kerja. Kami sering memborong gorengan sebaskom untuk dibagikan pada teman kuliah bila dosen berhalangan datang.

Menurut seorang saudara yang berkarya di gereja Katolik Brasil, saya dianggap berhasil membesarkan mendidik dan membesar anak-anak tanpa masalah. Berhasil katanya tidak hanya  karena pencapaian ekonomi, tetapi membangun kehidupan keluarga dalam iman. Saya terkesima dan sadar diri aku bukan orang gagal.

Sukses dan kegagalan merupakan penilaian orang. Yang bisa kita nilai adalah kebahagiaan. Ukuran keberhasilan hidup adalah kebahagiaan batin. Karena menyangkut batin, maka hanya kita sendiri yang paling mengetahuinya. Kebahagiaan adalah satu kondisi kerohanian, suasana yang hati yang paling pas dan memberikan rasa nyaman hidup. Kebahagiaan tidak tergantung pada pencapaian dan pemilikan banyak harta. Karena orang dengan banyak harta sering merasa dikejar dan bah kan dirantai oleh hartanya sendiri.

 


Responses

  1. Semoga usaha kita selalu sukses. 🙂


Leave a comment

Categories